SEKOLAH BINAAN_LPMP PALANGKA RAYA

Sembuluh, 7 Agustus 2020, 14. 00 WIB

Oleh : Silpanus

Akhir 2019 hingga pertengahan tahun 2020, dunia sekarang tengah di perhadapkan dengan wabah virus covid 19, dimana penyebarannya melalui manusia ke manusia dengan cukup cepat. Orang yang terkena virus ini akan mengalami gangguan pernafasan akut apalagi bagi mereka yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit bawaan dan bila terkontaminasi dengan covid 19 ini. Akan memberikan efek yang berbahaya bila tidak segera di tangani oleh paramedis. Vaksin untuk menangkal virus ini pun masih terus di upayakan oleh semua Negara yang berlomba untuk segera bebas dari cengkraman badai covid 19. Begitu juga yang di alami oleh Indonesia, dari Sabang sampai Marauke, baik pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dan saling berkoordinasi untuk berupaya keluar dari covid 19, karena jumlah yang terpapar masih lebih tinggi dibandingkan pasien yang sembuh. Tangis pilu terus saja datang dari keluarga yang ditinggal pergi oleh kerabat mereka yang meninggal dunia.

Efek yang di timbulkan oleh covid 19 ini bagai kartu domino yang berkaitan dengan sector lainnya. Aturan untuk tetap bekerja, belajar dan beribadah dari rumah ternyata memberikan tekanan berat bagi sector ekonomi. Banyak orang terpaksa harus berdiam diri dirumah untuk menghindari penyebaran virus ini, dalam jangka waktu yang lama tak pelak lagi membuat perekonomian tertatih tatih, banyak sector produksi harus memberhentikan produktivitasnya. Dan bahkan harus memberhentikan para tenaga kerjanya dan menyebabkan hilangnya pekerjaan hingga berbuntut pada berhentinya pendapatan finasial. Pemerintah pun memberikan relaksasi kepada para pelaku ekonomi agar bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya. Dan mendorong kembali roda perekonomian.

Di sector pendidikan, semua penggiat yang berkecimpung pada sector inipun baik dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, belok kanan menuju pembelajaran daring, teknologi benar benar dimanfaatkan semaksimal mungkin dan sebaik baiknya. Anak anak didik di arahkan untuk bisa berkolaborasi dengan para pendidik untuk bisa belajar dari rumah dan bertemu di “Dunia Maya”. Berbagai aplikasi yang menunjang untuk bisa eksis di pembelajaran daring di “Paksakan” untuk bisa di manfaatkan. Para guru yang sebelumnya gagap teknologi, suka tidak suka harus bisa memainkan peranannya di dunia maya untuk menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Dibalik aktivitas pembelajaran inipun memberikan kisah yang beragam. Tidak semua pembelajaran daring memberikan efek yang memuaskan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya fasilitas sarana prasarana untuk menunjang keterlibatan peserta didik dan para pendidik untuk bertemu di dunia maya. Mulai dari minimnya sarana jaringan internet, listrik, tidak tersedianya gadget bahkan keterbatasan kouta yang di gunakan.

Hal tersebut dirasakan bagi daerah daerah pedesaaan dan daerah yang tidak tersentuh oleh semua fasilitas tersebut. Memang tidak mudah untuk menyiapkan fasilitas fasilitas tersebut, apalagi yang membutuhkannya dari Sabang sampai Meruke. Tidak ada yang bisa menggantikan pembelajaran secara luring, hal itu tidak bisa tergantikan dengan daring. Namun di tengah badai virus 19 ini. Tidak ada pilihan lain yakni harus bertemu di dunia maya, karena virus 19 tidak bisa masuk ke alam ini. Problemnya sudah jelas, sekarang agar semua wilayah yang terdampak virus 19 secara khusus sector pendidikan, harus pandai pandai memanfaatkan jaringan internet dengan baik, apalagi bagi daerah atau wilayah yang masih bisa mengakses fasilitas ini dengan cukup baik.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Tengah yang berdomisili di Ibukota Palangka Raya, bergerak proaktif dan selalu berkoordinasi dengan Pemprop, dan juga Dinas Pendidikan, baik di kota maupun di tingkat Kabupaten. Berupaya memberikan layanan yang maksimal kepada insan pendidik yang ada di Kalimantan Tengah untuk dapat memberikan yang terbaik kepada para peserta didik. Sebagai bentuk upaya tersebut. Sejak 17 Juli hingga 21 Agustus 2020 melakukan pembinaan secara daring kepada sekolah sekolah di 14 Kabupatan dan 1 Kota yang akan menjadi model dan sekolah imbas.

Kegiatan di bagi ke dalam tujuh (7) tahap, pada tahap pertama yang mendapat giliran adalah Kotawaringin Barat dan Lamandau, pada 17-20 Juli, kemudian tahap kedua Sukamara dan Kotawaringin Timur 25–28 Juli, di tahap ketiga Barito Utara dan Pulang Pisau 1-4 Agustus, di tahap ke empat Barito Selatan dan Seruyan 5-8 Agustus, di tahap ke lima Barito Timur dan Katingan 9-12 Agustus, di tahap ke enam Kapuas dan Murung Raya 13-16 Agustus dan yang terakhir di tahap tujuh Gunung Mas dan Palangka Raya 18-21 Agustus 2020.

Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan bagian penting dalam menemukan solusi yang cocok, untuk menerapkan pembelajaran baik secara daring maupun luring. Secara umum perlakuan adaptasi kebiasaan baru terhadap zona zona yang terdampak covid 19.  Pada setiap angkatan yang didampingi oleh LPMP secara daring, antusias para insane pendidik untuk mendapatkan materi, baik secara teoritis maupun praktek dimanfaatkan sebaik baiknya oleh para tenaga pendidik untuk menyerap materi yang disampaikan.

Apalagi bagi wilayah wilayah yang dianggap memiliki jaringan internet yang cukup baik dan fasilitas lainnya yang cukup memadai untuk dilakukan pembelajaran secara daring, maka pertemuan ini merupakan kesempatan yang sangat baik. Materi yang disampaikanpun di sesuaikan dengan kondisi yang dialami saat ini. Sehingga apa yang di berikan benar benar dapat dimanfaatkan dan di kondisikan dengan para peserta didik di setiap unit kerja masing masing di wilayah Kalimantan Tengah.

Setiap peserta dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menangah atas/kejuruan (SMA/K) mendapatkan materi yang sama secara daring, agar lebih terkontrol dan berkesinambungan, oleh tim dari LPMP pelaksana program ini tiap Kabupaten mempunyai kelas dalam Google Classroom. Sehingga apapun yang bersinggungan dengan pendidikan di sekolah model dan imbas dapat selalu terpantau. Hal ini salah satu cara yang dilakukan, mengingat situasi covid 19 yang masih di waspadai, disamping itu untuk memutus mata rantai penyebarannya dengan tidak terlalu mengumpulkan orang banyak dalam satu tempat.

Pertemuan yang dilakukan dengan aplikasi zoom ini memberikan gambaran umum bahwa, setiap tenaga pendidik mempunyai keinginan yang besar untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal kepada peserta didik. Namun sebaik baiknya pendidikan yang diberikan secara daring. Tidak bisa menggantikan pembelajaran secara luring (tatap muka) karena, dalam pembelajaran secara luring, setiap tenaga pendidik tidak hanya memberikan materi materi pelajaran saja, tetapi juga pasti akan memberikan didikan yang baik kepada para peserta didiknya. Misalkan ada yang tidak benar menggunakan pakaian seragamnya, rambutnya panjang, suka ngusilin temannya di kelas dan kenakalan kenakalan lainnya dan sudah tentu langsung akan di berikan didikan. Belum lagi bimbingan bimbingan karakter lainnya.

Semoga, apa yang sudah di lakukan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Tengah menjadikan pendidikan yang ada mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dan para pendidik yang mendapatkan manfaat dari apa yang sudah diberikan terus mengalir kepada para peserta didik, sehingga badai covid 19 dapat di lalui dengan rasa aman dan tentram melalui pembelajaran yang cocok dan tepat untuk di terapkan di setiap unit kerja masing masing.

Check Also

PROGRAM MAKAN BERSAMA DI SEKOLAH

By silpanus, Danau Sembuluh Maret 2024 Kutipan dari Implementasi dan Penyusunan Praktik Baik Gerakan Sekolah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *