SMA ZONASI SMAN-2 KUPE going to SMANSADASE

Kamis, 14 Nopember 2019, 09.30 WIB

Oleh : Silpanus

 

1Salah satu program yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI pada dunia pendidikan, pada tahun 2019 ini adalah program SMA Zonasi 2019. Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, pada bidang Direktorat Pembinaan SMA telah menetapkan 650 sekolah yang tersebar di 34 propinsi sebagai pelaksana program SMA Zonasi 2019. Secara khusus untuk wilayah Kabupaten Seruyan Propinsi Kalimantan Tengah. Ditunjuk SMA Negeri 2 Kuala Pembuang sebagai pelaksana program SMA Zonasi, dengan pengimbasan kepada sekolah SMA Asseruyaniah dan SMA Negeri 1 Danau Sembuluh.

Kegiatan dalam program ini, SMA Asseruyaniah dan SMA Negeri 1 Danau Sembuluh sebelumnya berkunjung ke SMA yang menjadi rollmodel, yakni SMA Negeri 2 Kuala Pembuang. Beberapa orang guru dan siswa datang berkunjung ke SMA Negeri 2 Kuala Pembuang, untuk melihat, mempelajari dan saling berbagi pengalaman, baik dalam teknis pembelajaran di dalam kelas maupun luar kelas. Secara umum implementasi 8 Standar Nasional Pendidikan serta pembelajaran dan penilaian HOTS yang menjadi pokok dalam program SMA Zonasi yang dilakukan.

Pada ON in ON yang dilakukan oleh sekolah pelaksana Zonasi. SMA Negeri 2 Kuala Pembuang berkesempatan berkunjung ke SMA Negeri 1 Danau Sembuluh. Secara teknis yang perlu menjadi bahan pertimbangan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan SMA dalam pelaksanaan SMA Zonasi 2019 kali ini, adalah perlunya perlakuan khusus untuk penganggaran program SMA Zonasi sekolah dengan letak atau tempat yang jauh. Artinya beberapa sekolah yang masuk dalam program ini tidak hanya pada sekolah yang jaraknya dekat. Tetapi melibatkan sekolah yang letaknya jauh dari sekolah pelaksana SMA Zonasi. Seperti SMA Negeri 2 Kuala Pembuang menuju SMA Negeri 1 Danau Sembuluh. Jika di pantau melalui google map. Jarak yang ditampilkan mungkin tidak terlalu menjadi problem.

Namun berbeda saat berada di lapangan. Jarak tempuh darat bisa mencapai 260 km, jika jalur jalan yang di gunakan harus melintasi Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang merupakan Kabupaten tetangga. Andaipun menggunakan jalan pintas, dari Kuala Pembuang langsung ke Danau Sembuluh, dengan jarak tempuh transportasi darat ± 120 Km, maka medan jalannya harus berjibaku dengan lumpur, dan tanah yang masih belum begitu mulus untuk dilalui, sehingga waktu jarak tempuh untuk sampai tujuan menjadi lebih lama. Jadi tidaklah mengherankan kalau para guru dan peserta didik dari dua sekolah harus bermalam di tempat tujuan, karena tidak bisa pergi pulang. Keadaan seperti itu tentu akan berpengaruh pada pembiayaan transportasi dan akomodasi. Namun semuanya harus dijalani, mengingat tujuan dari program ini semata mata untuk saling mewujudkan pendidikan yang lebih baik di tiap sekolah. Demi bangsa dan Negara, dan demi anak bangsa.

IMG20191113073607Rombongan dari SMAN Negeri 2 Kuala Pembuang, yang merupakan sekolah role model dalam program Zonasi ini. Langsung di pimpin oleh bapak Basori Alwi, selaku Kepala SMA Negeri 2 Kuala Pembuang membawa delapan orang dewan guru, dengan mata pelajaran yang akan di lakukan peer teaching Sosiologi, Geografi, Sejarah Indonesia, Prakarya, Matematika dan Kimia. Ekspektasi dari pengimbasan program Zonasi ini kiranya memberikan dampak positif yang luar biasa bagi sekolah imbas, (SMANSADASE red). Kedatangan rombongan yang menggunakan jalur sungai dan darat ini. Tiba di SMA Negeri 1 Danau Sembuluh sekitar pukul 15.30 WIB, disambut oleh ibu Hj. Hadisuyatni, S.Pd,.MM. Rombongan diantar oleh armada darat dari Perusahaan Perkebunan yang berada di wilayah Desa Telaga Pulang. Karena rombongan menggunakan jalur sungai dari Kuala Pembuang menuju Desa Telaga Pulang, selanjutnya dari tempat itu menggunakan transportasi darat menuju Desa Sembuluh.

IMG20191113073636Di hari kedua pelaksanaan sekolah Zonasi, beberapa dewan guru dari SMA Negeri 1 Danau Sembuluh melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan supervise dari dewan guru dari SMA Negeri 2 Kuala Pembuang. Beberapa kelas yang menjadi sasaran kegiatan peerteaching ini nantinya dapat menjadi acuan bagi kedua sekolah untuk saling berbagi manfaat dari system pembelajaran yang mengarah kepada pembelajaran HOTS. Kesan lain yang di harapkan dari kegiatan kunjungan ini adalah, mempererat tali silahturami sesama tenaga pendidik antara dewan guru yang mengajar di kota dan dewan guru yang mengajar di desa. Secara geografis maupun kondisi fisik sekolah dirasakan memang berbeda. Namun nuansa pembelajaran baik bahan ajar dan buku penunjang lainnya tetaplah sama. Intinya adalah jika terdapat kekurangan dalam system pembelajaran yang disampaikan oleh sekolah yang menjadi sasaran pengimbasan, maka akan di tambahkan dan dilengkapi oleh sekolah yang menjadi role model agar kadar pembelajaran di tiap sekolah diharapkan nantinya menjadi berimbang. Dan dapat berproses dengan baik sesuai dengan kondisi tiap sekolah masing masing.

 IMG20191113071827Semoga kegiatan ini kedepannya dapat memberikan hal yang positif bagi pengembangan dunia pendidikan. Dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi semua pengambil kebijakan guna menentukan hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan di lapangan. Agar para pelaksana tugas benar benar merasa nyaman dan enjoy dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Sehingga pekerjaannya dapat di laksanakan dengan maksimal. Dan dunia pendidikan yang berkualitas, benar benar dapat menjadi cermin pendidikan yang nyata khususnya bagi daerah yang menjadi sasaran dan tidak menampilkan wajah pendidikan yang buram.

 

Check Also

PROGRAM MAKAN BERSAMA DI SEKOLAH

By silpanus, Danau Sembuluh Maret 2024 Kutipan dari Implementasi dan Penyusunan Praktik Baik Gerakan Sekolah …