Pembuang Hulu, 25 Mei 2017 17.00 WIB
Oleh : Silpanus

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Kurikulum 13 (Bimtek Kurtilas) yang dilaksanakan di Pembuang Hulu oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Tengah dari tanggal 25 s.d 30 Mei 2017 dengan di dampingi oleh para Instruktur Kabupaten (IK) dari sekolah yang sudah melaksanakan kurtilas beberapa waktu yang lalu yakni SMA Negeri-1 Kuala Pembuang, seperti ibu. Prihatin Astuti, S.Pd.MM untuk kelas Ekonomi, Sosiologi, Geografi. ibu Yeni, S.Pd untuk kelas Matematika, Seni Budaya, Kimia, Fisika, bpk. Hidayat, S.Pd untuk Bimbingan Konseling dan bpk. Jeki, S.Ag. M.Si bidang Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Sejarah (red). Pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan bulan puasa tidak menyurutkan minat para peserta dari perwakilan sekolah yang menjadi sasaran untuk menghadiri kegiatan di maksud. Kondisi alam yang tidak menentu membuat perjalanan beberapa peserta berjibaku dengan gemburnya tanah latrit dan hujan yang turun selama satu hari karena beberapa tempat yang para peserta lalui banjir.

Kegiatan yang terpusat di SMA Negeri-1 Hanau yang merupakan induk cluster bagi sekolah sekolah sasaran yang ikut kegiatan bimtek pada tahun pelajaran 2017/2018 akan melaksanakan Kurtilas sebagai langkah awal bahwa pendidikan pada umumnya harus menjalani suatu perubahan dan memang harus di laksanakan sebagai wujud dari penerapan Nawacita pemerintah Jokowi JK yang diantaranya meliputi ; 1. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Melalui program Indonesia Pintar melalui wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. 2. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 3. Melakukan revolusi karakter bangsa antara lain; membangun model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional, jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang di tugaskan di daerah terpencil. 4. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, antara lain; memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang ruang dialog antarwarga, mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudyaaan lokal, meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya.
Bp. H. Sarkapi, S.Pd
Kegiatan yang di buka secara resmi oleh bapak H. Sarkapi, S.Pd selaku ketua panitia yang di tunjuk oleh LPMP menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan jika di lihat dari anggaran sangatlah pas pasan sehingga dalam pelayanan yang di berikan kepada para peserta apabila di rasa kurang memuaskan beliau berharap semua dapat memakluminya, namun tidak mengurangi makna dari pelaksanaan kegiatan yang diikuti diharapkan dapat segera di implimentasikan di semua sekolah sasaran bertepatan pada tahun pelajaran 2017/2018. Para peserta yang hadir dan mengikuti kegiatan bimtek kurtilas di Pembuang Hulu ini meliputi SMA Aseruyaniah Kuala Pembuang, SMAN-1 Danau Sembuluh, SMAN-2 Danau Sembuluh, SMA Negeri 1 Seruyan Tengah, SMA Negeri 2 Seruyan Tengah dan SMAN-1 Hanau dengan jumlah peserta ± 46 orang guru dengan hampir semua mata pelajaran yang nanti akan di berikan kepada peserta didik khususnya bagi sekolah sasaran adalah peserta didik kelas X. Secara tehnis peserta bimtek akan di bagi kedalam kelas kelas sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu untuk selanjutnya mendapat bimbingan dari Instruktur Kabupaten (IK) untuk menyusun perangkat perangkat yang akan di pergunakan sesuai dengan Kurikulum 13, diantaranya pengembangan RPP.
Mengingat dalam pengembangan RPP Kurikulum 13 ada perbedaan dengan RPP berbasis KTSP maka perlu dilakukan bimbingan untuk menyatukan persepsi yang terbaik dalam menghasilkan bentuk bentuk RPP yang relevan dengan Kurikulum 13. Didalam pembagian kelas pendalaman materi sesuai dengan mata pelajaran menjadi focus kegiatan bimtek kurtilas ini, dan dari penugasan yang diberikan oleh para Intruktur semua peserta di harapkan mampu mengimplementasikan hasil yang di peroleh kepada para peserta didik yang mulai tahun ajaran 2017/2018 khususnya pada sekolah sasaran dapat mulai merasakan perubahan kurikulum yang semestinya sudah di terapkan secara serentak dua tahun terakhir, namun karena beberapa pertimbangan dan kepentingan sosial maka Kurikulum 13 di berlakukan pada sekolah sekolah tertentu saja sebagai model, hingga kembali di berlakukannya kurikulum 13 untuk enam SMA di Kabupaten Seruyan.
2 comments
Pingback: super kaya88
Pingback: ทินเนอร์