In Service Learning 1 “KEPEMIMPINAN”

Aquarius, 14 Maret 2016

IMG-20151205-01120
Hotel Aquarius Jl. Imam Bonjol P.Raya

Pelaksanaan Diklat In Service Learning 1 calon kepala sekolah yang di gagas oleh Lembaga Pengembangan & Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) Solo diawali dengan kegiatan pembukaan dengan mengambil tempat Aula Hotel Aquarius Boutique. Dihadiri 75 orang peserta yang layak dalam seleksi akademik. Yaitu dari Kabupaten Seruyan 10 org, Kabupaten Kotawaringin Barat 20 org, Kabupaten Kapuas 10 org, Kabupaten Kotawaringin timur 16 org, Kabupaten Barito Timur 6 org dan Kabupaten Katingan 14 org. Pengarah kegiatan diklat ini langsung ditangani oleh kepala LPPKS Prof.Dr. Siswandari, M.Stats, sementara penanggung jawab kegiatan adalah Drs. Wiyono, M.Pd selaku Kasi Peningkatan Kompetensi LPPKS. Didalam kegiatan tehnis nya langsung ditangani oleh para Master Trainer dengan pembagian kelas A, B, dan C. untuk Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Barat narasumber Erna Indawati, S.E.M.Pd, Dr. Sugiyanto, M.Pd dan Mardiyanta, S.Pd.M.Pd. Master Trainer untuk Kabupaten Kapuas

Acara Pembukaan Leadership
Acara Pembukaan Leadership

dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Bekti Dyah Hastuti, M.Pd, Drs.Riyanta, M.Pd dan Dr.Agus Haryono, M.Si sementara Master Trainer (MT) untuk Kabupaten  Barito Timur dan Kabupaten Katingan adalah Mustabirin Alam, M.T, I Ketut Sukajaya, S.Pd.M.Pd dan Drs. Susanta, MM. Untuk pelaksanaan waktu pelaksanaan dilaksanakan dari tanggal 14 s.d 21 Maret 2016. Diklat yang memakan waktu sebanyak 70 JP ini di isi dengan materi Latihan Kepemimpinan yang meliputi Dinamika Kelompok, Spiritual Leadersip, Kepemimpinan Pembelajaran dan Kewirausahaan, sementara materi Manajerial meliputi penyusunan RKS, Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pengelolaan Sarana Prasarana, Pengelolaan Peserta Didik, Pengelolaan Kurikulum, Pengelolaan

Breakpass, setiap pagi di resto Aquarius
Breakpass, setiap pagi di resto Aquarius

Keuangan Sekolah, TIK, Pembinaan Adm Sekolah dan Monitoring Evaluasi, disamping itu juga dilaksanakan pre test dan post test di awal dan akhir kegiatan.Pada hari kedua dilaksanakan kegiatan Leadership atau Kepemimpinan, di kegiatan ini para peserta di bagi kedalam suku suku hingga  ada 8 suku dengan inisiasi 8 warna yang menjadi bendera kesukuan dalam latihan leadership. Aturan diperketat oleh para MT yang awalnya membuat para peserta melakukan intrupsi namun KONTRAK PROGRAM yang disampaikan oleh ibu Erna Indawati, dalam leadership yang dilaksanakan 3 hari tersebut wajib ditaati oleh para peserta. Para suku mendapat penugasan dari para Master Trainer (MT) untuk membuat yel yel dalam hitungan 5 menit dan wajib di pertunjukan kepada semua peserta, yel yel tersebut akan mendapat point yang setiap penugasan akan di akumulasikan namun jika terdapat kesalahan di antara suku maka akan mengurangi

Materi Pengelolaan TIK
Materi Pengelolaan TIK

akumulasi point yang sudah di peroleh. Yel yel terbaik di peroleh oleh suku orenge (red) yang di ketua oleh kepala suku BUBU dari Kabupaten Kapuas. Selanjutnya semua suku mendapat penugasan dalam waktu 5 menit untuk membuat gerakan berdasarkan iringan music yang di putarkan oleh panitia. Music goyang dumang membahana di aula hotel Aquarius dan suku Merah menjadi yang terbaik dalam koreografi nya hingga mendapat nilai yang pantastis. Dari 2 penugasan tersebut semua suku dengan di pandu para MT (red) merepleksikan makna dari dua penugasan tersebut. Berbagai pendapat dan opini pun berhamburan dari suara suara yang disampaikan kepala suku dan anggota suku, “Kekompakan”, “kebersamaan” kata kata yang memaknai dari 2

MT. Dr.Sugianto
(Master Trainer). Dr.Sugianto

penugasan yang di berikan tersebut. Hari ketiga pelaksanaan leadership, semua peserta di bawa ke sebuah lapangan luas yang berada di kawasan RRI Palangka Raya, di sinilah makna makna dari ARTI PENUGASAN tersirat sangat dalam yang tanpa disadari membentuk karakter POSITIF dalam menjalani suatu kepemimpinan. Setiap penugasan yang di berikan selalu berganti Kepala Suku, Didalam penugasan SEGITIGA BERMUDA, kepala suku mendapat arahan dari Master Trainer dan arahan tersebut harus bisa disampaikan oleh kepala suku ke anggotanya, SEGITIGA BERMUDA, penugasan yang dilakukan dengan menutup mata semua anggota suku dan berjalan di sebuah lorong tali, agar tidak menyentuh tali dan di anggap diskualifikasi maka kepala suku yang tidak tertutup matanya wajib mengarahkanIMG-20160319-01378 anggota untuk melangkah dengan benar, di dalam penugasan ini memang sangat mudah dan gampang sekali jika dengan mata terbuka, namun berbeda halnya dengan mata tertutup kain hitam, para anggota suku harus yakin dengan kepala Sukunya masing masing, dan kepala Suku wajib memberikan arahan yang benar kepada anggotanya, bukan itu saja, banyak suara suara penggoda yang mengacaukan konsentrasi anggota suku untuk melangkah, jika anggota suku mendengarkan suara suara penggoda tersebut dan mengabaikan arahan dari kepala Sukunya maka kegagalan akan selalu terjadi. Dari 8 Suku yang melakukan penugasan “SEGITIGA IMG-20160319-01377BERMUDA” hampir semuanya mengalami kegagalan. Penugasan selanjutnya adalah “KOTAK MISTERI”, di dalam penugasan ini kepala Suku yang sudah berganti dan mendapat arahan dari MT (red) menyampaikan kepada para anggotanya. Ada 9 kotak yang di simbolkan dengan bentangan tali, syaratnya adalah semua anggota suku dan kepala suku harus bisa melewati kotak misteri tersebut dan membawa sebuah ember yang bisa dipegang dengan tali tanpa berbicara, dan juga jika anggota suku sudah berdiri di kotak atau melewati kotak maka anggota yang lain tidak boleh melewati kotak tersebut. Kesulitan tingkat tinggi menghantui benak dan pikiran para SUKU, cara apa yang harusIMG-20160319-01376 dilakukan agar semua anggota dan kepala suku bisa melewatinya. Berbagai cara dan tehnik di lakukan namun kegagalan demi kegagalan saja yang di alami, disini lah diperlukan ketenangan berpikir dan konsentrasi mengatasi masalah tersebut, pada akhirnya di peroleh salah satu cara dan akhirnya oleh semua suku melakukan tehnik tersebut dan berhasil dengan sukses walaupun detik detik terakhir dari batas waktu yang diberikan. Penugasan selanjutnya adalah penugasan “PASAK BUMI” dalam penugasan kali ini kepala suku berganti, penugasannya sangat sederhana, yaitu memasukan paku ke dalam botol dengan tali yang dipegang oleh masing masing anggota suku, namun permasalahan muncul dan sangat sulit, yaitu, kecuali kepala Suku semua anggota ditutup matanya dengan kain hitam, kepala suku berusaha keras mengarahkanIMG-20160319-01375 para anggota untuk mematuhi arahan yang diberikannya, namun para penggoda pun kembali mempengaruhi hingga tidak jarang paku yang nyaris masuk kedalam botol kembali terlempar keluar di karenakan suara penggoda yang membuat anggota suku lupa dengan arahan dari kepala sukunya, satu satunya orang yang harus percaya  tidak lain adalah kepala sukunya saja. Penugasan selanjutnya adalah “TALI GILA” (red) didalam penugasan kali ini kepala suku harus memberikan komando arahan dari tempatnya tanpa harus mendekati anggota kelompoknya. Setiap suku wajib menemukan bendera yang akan di letakan oleh para MT, IMG-20160319-01374dan bendera itu harus di ikat dengan tali, tantangannya adalah setiap anggota suku kembali ditutup matanya dengan kain hitam, dan kepala suku hanya bisa memberikan arahan dari tempat yang cukup jauh, inilah penugasan yang sangat berat, dengan mata tertutup anggota suku menjadi satu dalam kebersamaan, kepercayaan dan ketaatan, tanpa ada kepala suku yang dekat namun hanya bisa memberi komando dari jauh, mengarahkan anggota suku untuk berjalan mengikuti perintah dengan mata tertutup, saat inilah penggoda dengan mudah mencerai beraikan anggota suku yang tadinya satu rantai menjadi terpisah, namun bagi anggota suku yang kuat dan teguh dengan arahan kepala suku dan mendengarkan perintah kepala sukuIMG-20160319-01381 dan tidak akan melepaskan kebersamaan dengan sesama anggotanya dan meraih keberhasianl mendapatkan bendera dan mengikatkan tali di bendera tersebut, hal yang Nampak menggelikan namun ada kesan terharu adalah, 8 orang kepala Suku memberikan arahan di satu tempat  suara suara pecah bergemuruh kepala suku memberi komando kepada anggota sukunya masing masing, hingga salah satu Kepala Suku dari Suku Hijau Muda muntah muntah akibat mengomando anggota sukunya yang jauh terbawa oleh penggoda untuk segera kembali dan jangan terpengaruh, suaranya kalah keras, namun tatap berusaha untuk mengomando anggota sukunya hingga akhirnya berhasil menemukan bendera yang selalu berpindahIMG-20160320-01382 tempat tersebut. Refleksi dari ke tiga penugasan itu sungguh sungguh membuat kepala suku dan anggota suku memahami arti dari sebuah kepercayaan kepada pemimpin, mematuhi arahan atau komando dari pemimpin, dan sang pemimpin harus selalu dekat dengan bawahannya memberikan komando dan arahan yang jelas dan tepat sasaran agar segala bentuk pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Hari kedua, penugasan diberikan kepada kepala suku yang baru, dalam penugasan ini di kenal dengan nama “MEMBANGUN MENARA” menara yang di bangun harus tinggi dan kokoh, hal yang MT.sangat sangat gampang untuk dilakukan, namun tantangannya adalah membuat menara dengan sumpit plastic atau sedotan, di buat tanpa ada anggota berbicara sepatah kata pun dalam bekerja. Bingung?, bimbang? dan nyaris putus asa, manara apa yang harus dibuat dengan sedotan, apalagi dilarang berbicara sesama anggota. Keputusan segera di ambil, dan selangkah demi selangkah semua suku membentuk menara dari sedotan plastic itu, waktu terbatas dan endingnya adalah, Suku Hijau Daun menjadi suku terbaik karena menara nya tinggi dan kokoh. Penugasan berikutnya adalah “PESAN BERANTAI” penugasan yang sering dilakukan, namun tidak semua suku mampu memberikan hasil yang memuaskan, pesan yang diterima oleh kepalaMT.2 suku, kemudian kepala suku menyampaikan ke anggota 1 dan anggota 1 menyampaikan kepada anggota 2 dan seterusnya hingga sampai ke anggota terakhir, dan pesan tersebut menjadi jauh berbeda dari pesan aslinya. Refleksi dari ke dua penugasan tersebut memberikan makna bahwa dalam membangun kebersamaan di perlukan kepercayaan sesama rekan se kerja, bekerja tanpa harus terlalu banyak bicara, dalam pesan berantai maknanya adalah setiap pesan atau instruksi yang disampaikan harus jelas, agar bawahan dapat memahami instruksi yang disampaikan tersebut. Penugasan selanjutnya adalah “TALI MESRA” dan “PABRIK KAPAL” dalam penugasan tali mesra, setiap suku harus mampu mengestafetkan tali kepada anggota lainnya tanpa menggunakan tangan dan tanpa sepatah katapun, kecepatanMT1 diperlukan karena itulah point yang akan di dapat. Dan hanya beberapa suku yang berhasil menyelesaikan penugasan ini karena suku suku yang lain di diskualifikasi oleh MT kedapatan berbicara. Penugasan “PABRIK KAPAL” adalah semua suku wajib membuat pesawat kertas yang sama persis dengan yang di buat MT, setiap sudut di perhitungkan hingga kualitas diakui, di penugasan ini semua suku mampu mengerjakannya namun banyak dijumpai tidak sesuai dengan

spesifikasi yang sesuai hingga hanya sedikit yang bisa mendapat point.Refleksi dari latihan “KEPEMIMPINAN” melalui penugasan penugasan memberikan makna yang sangat “DALAM” bagi semua peserta diklat. Memberikan arti yang begitu luas bagi para pemimpin dan bawahan dalam melaksanakan setiap tugas yang di embankan. Di akhir latihan Kepemimpinan ini, ibu Erna Indawati, S.E.M.Pd berpesan agar semua calon calon kepala sekolah atau yang sudah menjadi kepala sekolah dapat memahami betul tugas dan kewajibannya dalam menjalankan suatu amanah, pemimpin yang hebat dapat memberikan  atau menjadi sumber berkah bagi bawahannya hingga orang orang yang dipimpinnya akan nyaman dan akan menjadi hebat pula.

Oleh : Silpanus

Check Also

PROGRAM MAKAN BERSAMA DI SEKOLAH

By silpanus, Danau Sembuluh Maret 2024 Kutipan dari Implementasi dan Penyusunan Praktik Baik Gerakan Sekolah …