Sembuluh Dua, 31 Oktober 2017 14.00 WIB

Oleh : Silpanus

 

Masa penilaian terhadap akreditasi sekolah setingkat Sekolah Menengah di Kecamatan Danau Sembuluh di laksanakan pada tanggal 31 Oktober 2017 oleh Tim Akreditasi dari Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Tengah berbagai berkas berkas yang menjadi sasaran penilaian menjadi bagian dalam penilaian yang di lakukan oleh Tim, bahkan interaksi dalam bentuk wawancara terhadap beberapa guru yang berhubungan dengan perangkat perangkat pembelajaran yang dipergunakan oleh para guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas disasar oleh Tim Akreditasi untuk melengkapi platform yang nantinya akan dipergunakan dalam penilaian apa yang diberikan kepada sekolah,  untuk Kecamatan Danau Sembuluh, yang lebih dulu mendapat kunjungan dari tim adalah SMAN-1 Danau Sembuluh, sekolah yang berada di Desa Sembuluh II, dalam upaya menghindari predikat sekolah dengan akreditasi terendah tentunya semua platfrom yang menjadi dasar penilaian menjadi pekerjaan yang harus di selesaikan semua perangkat sekolah di SMAN-1 Danau Sembuluh, baik dari unsur pimpinan sampai pada pengelola laboratorium / pembina kegiatan ekstrakurikuler.

 

Bagi SMAN-1 Danau Sembuluh yang hingga saat ini masih dengan pendidikan gratis atau tanpa ada pungutan komite / uang komite tentunya ada sisi minus dan plusnya terhadap perkembangan pendidikan yang ada, mengingat sumber dana bagi SMAN-1 Danau Sembuluh hanya pada dana BOS Pusat yang pencairannya setiap triwulan atau sesuai dengan kebijakan pemberi dana terkadang menimbulkan permasalahan dalam operasional sekolah, misalkan saja ketika menunggu pencairan dana BOS, sekolah menghadapi atau sedang mengadakan kegiatan kegiatan yang membutuhkan dana sementara dana tidak ada, terpaksa pimpinan sekolah dan dewan guru harus swadaya secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan tersebut sebatas kemampuan yang ada, terkadang harus iklas dan harus selalu bisa bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Seandainya bagi sekolah sekolah yang masih menjalankan pendidikan gratis tanpa sumbangan komite khusus dana BOS yang diberikan di bedakan dengan sekolah sekolah yang menerapkan sumbangan komite tentunya akan sedikit memberikan angin segar kepada sekolah yang bersangkutan.

 

Ilustrasinya; sekolah A menerima dana BOS per siswa Rp.100.000/bulan karena sekolah A melaksanakan sumbangan komite Rp. 50.000/siswa setiap bulan dan sekolah B menerima dana BOS per siswa Rp.150.000/bulan karena sekolah B tidak menerapkan sumbangan komite setiap bulannya kepada siswa. Hal yang dirasa sulit dalam mengubah kebijakan sekolah yang tanpa uang komite (gratis) menjadi berbayar khususnya bagi SMAN-1 Danau Sembuluh adalah, pertama, stigma yang sudah melekat didalam masyarakat desa bahwa SMAN-1 Danau Sembuluh sejak 2005 berdiri hingga sekarang bebas iuran komite. Kedua, respon dari kepengurusan Komite yang di angkat dari masyarakat dan di bentuk dalam rapat bersama dengan pihak sekolah, tidak maksimal menjalankan topuksinya untuk menggalang dana dari para orang tua siswa untuk pendidikan yang ada di SMAN-1 Danau Sembuluh. Jika pihak sekolah yang mengelola dan mengurus sumbangan komite maka sudah tidak sesuai dengan aturan yang ada, bahkan bisa di kategorikan sebagai PUNGLI. Inilah yang menjadi tantangan bagi SMAN-1 Danau Sembuluh untuk terus menerapkan pendidikan gratis, bukan tanpa sebab.

 

Dalam kunjungan pertama ini, tim akreditasi memberikan banyak masukan kepada pihak sekolah terkait hal hal yang perlu ditingkatkan agar tujuan yang ingin di capai sesuai dengan harapan semua pihak secara khusus bagi SMAN-1 Danau Sembuluh, menurut salah seorang Tim Akreditasi yang sedang memberikan masukan kepada beberapa guru bahwa idealnya guru dalam pembelajaran harus mempunyai instrumen penilaian yang juga merupakan bagian dalam perangkat pembelajaran, sebab didalam instrumen penilaian akan di ketahui peserta didik yang harus diberikan tindakan remidial terhadap ketidaktuntasan dalam pembelajaran tatap muka setiap pertemuan sehingga diharapkan peserta didik yang tidak mendapatkan nilai tuntas dapat dengan segera mendapatkan remidial. Hal lain yang juga di pantau oleh Tim Akreditasi adalah sarana/prasarana ruangan belajar, laboratorium komputer, laboratorium fisika, kimia, biologi, perpustakaan, ketatausahaan dan hal hal lain yang ada dan menjadi bagian SMAN-1 Danau Sembuluh.

 

Kondisi jalan yang dilalui oleh Tim Akreditasi menuju SMAN-1 Danau Sembuluh pada selasa 31 Oktober 2017 membuat rombongan tim harus putar arah dan terpaksa harus di pandu oleh guru dan siswa SMAN-1 Danau Sembuluh yang menjemput rombongan dan menggunakan jalan alternatif lain sehingga perjalanan dari arah muara Bangkal menuju Desa Sembuluh jika kondisi jalan kering tidak hujan biasanya hanya kurang lebih satu jam perjalanan kini menjadi lebih lama karena tidak melewati jalan yang biasanya, karena tuntutan tugas dan tanggung jawab, Tim Akreditasi melanjutkan perjalanan ke sekolah yang menjadi tujuan rombongan, kemudian rencanya dari SMAN-1 Danau Sembuluh akan meneruskan perjalanan ke SMAN-2 Danau Sembuluh yang berada di Desa Telaga Pulang walaupun cuaca masih hujan dan kemungkinan besar kondisi jalan menuju Desa Telaga Pulang akan tidak jauh berbeda ketika menuju Desa Sembuluh

Link Berita & CERPEN